:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5181862/original/004709200_1744009695-IMG-20250407-WA0087.jpg)
Liputan6.com, Jakarta- Di episode ke-85 ini, Bastian menunjukkan pesan yang dikirim Reno dari ponsel Adam, membuat Adam kebingungan. Namun, ia segera menyadari bahwa insiden yang dialaminya bukanlah kecelakaan, melainkan ada pihak yang memang berniat mencelakainya.
Bastian marah dan berjanji untuk menyelidiki lebih lanjut. Adam mulai melacak ponselnya yang hilang menggunakan ponsel barunya dan menemukan bahwa ponsel lamanya berada di sekitar rumah Bastian.
Yuni akhirnya bisa kembali ke rumah. Di sisi lain, Amira menahan amarahnya terhadap Lian Bagaskara, yang dianggapnya sangat kejam. Dia bertekad memperjuangkan keadilan untuk Yuni.
Saat tiba di rumah, Amira terkejut melihat banyak jemuran yang sudah selesai. Dia baru menyadari bahwa Aksa yang telah menyelesaikan pekerjaan itu. Merasa bersalah karena tidak memberitahu Aksa sebelumnya, Amira akhirnya mengungkapkan bahwa Lian Bagaskara adalah pelaku pembakaran cucian.
Reno dan Zora panik mencari cara untuk membuang ponsel Adam. Menyadari Bastian dan Adam sedang melacak ponsel tersebut, Zora mendapatkan ide cemerlang saat melihat Bella di dekat mereka. Mereka akhirnya menyelipkan ponsel itu ke dalam tas Bella tanpa sepengetahuannya.
Ketika Bastian tiba di taman, dia mengira Bella sebagai pelaku yang mencoba mencelakai Adam dan segera memerintahkan Jono untuk menangkap Bella.
Sementara itu, Zaki berusaha mengembalikan sapu tangan Amira yang digunakan untuk membalut lukanya. Namun, Bella masih kesal karena uangnya diambil Zaki. Ketegangan meningkat ketika sebuah mobil hitam muncul dan orang-orang di dalamnya memaksa Bella masuk.
Jono memeriksa tas Bella dan menemukan ponsel lama Adam, membuat Bastian semakin yakin bahwa Bella adalah pelakunya. Dia memerintahkan agar Bella dibuang ke jurang. Zaki melihat kejadian itu, tetapi tidak tergerak untuk menolong Bella meskipun dia memohon.
Di tempat lain, Yuni kini tinggal bersama Amira dan Aksa di kontrakan. Dalam hatinya, Yuni semakin yakin bahwa Amira adalah Kirana, putri kandungnya yang hilang.